Tahi Lalat dan Hari dimana tidak sengaja bertemu dengan Erwin Yap

Suatu siang di sebuah coffee shop sebuah mall kawasan kelapa gading, saya akan bertemu rekan kerja untuk membahas kerjasama investasi untuk mengambil lisensi sebuah sekolah musik. Dimulailah cerita ini….

Di wajah saya memang sedari kecil sudah banyak noda-noda hitam yang dikenal dengan sebutan tahi lalat. Tidak ada masalah dengan tahi lalat itu, tapi suatu hari tepatnya 5 Maret 2010 saya berada dalam meeting bersama rekan kerja di suatu mall di kawasan kelapa gading bertemulah saya dengan Erwin Yap. Erwin merupakan pakar Feng Shui dan Face Reading yang sudah terkemuka di Jakarta dan kerap mengisi acara bertema bisnis yang dikaitkan dengan Feng Shui sampai dengan yang berhubungan dengan membaca wajah. Singkat kata obrolan menjadi sangat akrab dan penuh tawa, kemudian erwin melihat wajah saya yang memiliki beberapa titik tahi lalat di pipi kanan dan pipi kiri saya. Tiba-tiba obrolan menjadi membaca kehidupan saya dengan teknik numerologi yang hanya Erwin yang mengerti bagaimana proses perhitungannya dan lalu menginterpretasikan arti dibalik angka-angka tersebut. Erwin menceritakan bahwa di dalam kehidupan saya akan dipenuhi dengan tantangan yang terus menerus, jadi setiap apa yang akan saya kerjakan tidak akan selalu mudah. Tantanga ini menurut Erwin jangan diartikan sebagai hambatan, melainkan sebagai pemicu diri saya agar menjadi lebih “strong” dalam di perjalanan hidup saya hari ini dan masa mendatang. ada kombinasi dua angka delapan (8-8) di periode dua tengah hidup seya menurut metode numerologi, hal ini diartikan sebagai tantangan hidup yang akan saya alami di periode tengah hidup saya.

Soal tahi lalat yang ada di wajah saya Erwin mengatakan dan menyarankan saya untuk menghapus beberapa tahi lalat yang ada di wajah, dan setelah dihitung ada delapan titik yang akhirnya dihilangkan. Penjelasannya simpel saja yaitu untuk kebaikan saya. (dalam hati sempat bimbang, karena tidak kepikiran sebelumnya untuk menghapus tahi lalat yang selama ini bersarang di wajah saya) Awalnya saya cukup ragu, namun karena hal ini datang dengan mengalir dan tanpa direncanakan saya merasa ini sudah jalan-nya saya bertemu seorang Erwin Yap yang biasanya hanya saya saksikan di layar kaca O Channel dalam program “Feng Shui for Life” dan saran Erwin saya nyatakan sebagai itikad baik untuk saya.

Setelah selesai menyeruput kopi di sebuah coffee shop untuk membahas rencana kerjasama lisensi sekolah musik dengan rekan kerja langsung dilanjutkan meluncur ke rumah Pakar Feng Shui bershio ayam di bilangan kelapa gading. Langsung dipersiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk proses penghapusan tahi lalat di wajah saya. Cukup nervous awalnya, tapi dibawa santai sambil ngobrol dan bercanda proses itu akhirnya dimulai dengan membubuhkan krim di titik-titik tahi lalat, dan rasanya seperti ditusuk jarum akupuntur, dan sedikit pedih cuma anehnya karena tegang saya malah ketawa-ketawa. Prosesnya singkat tidak sampai 15 menit kemudian diberikan krim anti-infeksi dan selesai. Tinggal menunggu penyembuhan seperti luka titik akibat gigitan nyamuk, yang dengan sendirinya akan mengering dan nantinya hilang deh tahi lalat di wajah saya.

Di buku Face Reading karangannya ada sebuah quote mengenai serba-serbi tahi lalat, bunyinya seperti ini

” Tahi lalat” sebernarnya sejak lahir semua orang “berbakat” untuk mempunyai tahi lalat. Hanya saja, pemicu tumbuhnya tahi lalat itu berbeda-beda. Tumbuhnya tahi lalat dapat dikaitkan dengan adanya stress yang dialami. Semakin bertambahnya umur dan tekanan hidup biasanya akan makin bermunculan tahi lalat. Para ahli face reading mengemukakan bahwa membuang tahi lalat dapat membantu mengubah nasib seseorang.

Erwin Yap merupakan seorang sosok pribadi yang sangat menyenangkan dan sebuah kehormatan tersendiri bisa bertemu, berinteraksi, dan mendapat kebaikan hatinya untuk memberikan advice positif bagi hidup saya soal tahi lalat di wajah saya. Di akhir pertemuan saya diberikan sebuah buku tentang Face Reading karya Erwin sendiri, dan dibubuhkan tanda tangan. (senang….)